tag:blogger.com,1999:blog-22659956659488666782024-03-13T08:00:10.868-07:00JendelaUnknownnoreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-47358936967525425242011-10-09T05:52:00.000-07:002011-10-09T05:54:41.537-07:00ANAK SAKIT PANAS SAMPAI STEP<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Guru-guru terutama guru PAUD wajib memiliki wawasan tentang menangani anak yang demam tiba-tiba, karena ada kemungkinan demam memicu anak mengalami STEP, tindakan yang tepat akan menghindarkan kemungkinan buruk. Ini saya kutip dari pengalaman teman saya, Septiani dan Rifa anaknya 4 hari yang lalu:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Jumat siang Rifa masih asik bermain tanpa keluhan apapun. Setelah makan siang, Rifa tertidur. Rifa kembali terbangun sekitar pukul 15.30. Badannya mulai terasa hangat, 30 menit kemudian suhu badannya menanjak drastis hingga mencapai angka 40,7. Badan Rifa mulai menggigil, kemudian muntah2. Saat akan mengganti baju yang terkena muntahan, Rifa mulai terlihat seperti orang yang sedang cegukan. Saya fikir Rifa akan muntah kembali namun kesulitan mengeluarkannya sehingga saya berusaha membantu dengan memijit-mijit tengkuknya dengan harapan muntahnya akan keluar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Namun 3menit ditunggu Rifa tidak juga mengeluarkan muntahnya, hanya air liur saja yang keluar. Saat saya lihat matany, ia terlihat seperti sedang melamun atau bengong dengan pandangan yang kosong dan seperti berpusat pada satu titik. Sempat saya usap-usap wajahnya dengan harapan ia "tersadar" dari bengongnya.. Namun hal tersebut masih juga terjadi, malah semakin lama air liurnya semakin meleleh keluar. Dan dalam hitungan detik bola matanya seperti melihat keatas, jari-jari tangannya mulai mengatup (sempat saya coba buka dengan jari telunjuk saya, namun telunjuk saya malah terjepit hebat oleh cengkraman tangannya). kemudian jari-jari tangannya mulai membiru (sampai ungu), air liurnya semakin terus keluar hingga seperti ada busa dengan cegukan yang masih terus terjadi, barulah muncul kejang-kejang yang jika dilihat secara sekilas hanya tampak seperti menggigil hebat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan disitulah saya baru tersadar, Rifa step hanya dalam hitungan menit saat saya akan mengganti bajunya yang terkena muntahan. Rifa kemudian menjadi tidak sadarkan diri (dipanggil, bahkan ditepuk dan dipukul keras pun dia hanya terdiam dan badannya semakin kaku keras). Beruntung jeritan saya dari dalam kamar, membuat ibu berlari ke kamar. Dan beliau menyadari Rifa step, langsung memiringkan badan Rifa kemudian mengambil lap, dimasukkan ke dalam mulut untuk menekan lidahnya agar tidak menutupi jalan nafas. Secepatnya kami membawa Rifa ke UGD rumah sakit terdekat, sambil terus mengelapkan alkohol pada badannya. Hingga di UGD Rifa langsung diberi obat kejang dari dubur, infus dan oksigen..<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rifa baru kembali tersadar pukul 23.20<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saya hanya ingin share, agar kejadian yang saya alami dengan minimnya pengetahuannya saya ttg step tidak terulang lagi pada teman-teman yang membaca ini..Betapa kita harus mengetahui tanda-tanda akan munculnya step pada seorang anak, agar kita dapat mencegah munculnya step..<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut dokter :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">;. step masih rentan terjadi pada anak usia 2-6 tahun<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">-. step tidak hanya terjadi pada panas tinggi saja, bahkan pada panas 37 pun bisa membuat step<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">-. Saat Rifa terlihat seperti cegukan dan mengeluarkan air liur dengan pandangan seperti melamun (sebelum bola matanya melihat ke atas), itu sudah merupaka tanda awal akan datangnya step<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">-. Step muncul dalam hitungan menit, jadi WASPADA.. jika sudah terjadi step, ini langkah awal yang harus dilakukan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. miringkan badan, untuk mencegahnya tersedak dan menutupi jalan nafas jika sewaktu-waktu ia muntah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. segera ambil kain atau busa (sesuatu yang lembek) sebaiknya kain kemudian lilitkan pada jari kita, masukkan ke mulut anak sambil menekan lidahnya. Hal ini dilakukan agar lidah tidak sampai menekuk kebelakang dan menutup jalan nafas. Tidak dianjurkan menggunakan benda keras seperti sendok, karena dikhawatirkan akan membuat perlukaan baru pada gigi atau mulut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. balur badan dengan alkohol, untuk merangsang anak tetap sadar dan sedikit membantu menetralisir suhu badan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">4. Kita sebaiknya mempunya persediaan obat anti kejang yang diberikan lewat dubur, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama sambil menunggu perjalanan sampai di RS</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 18px; text-align: -webkit-auto;">"</span></div><div><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div><div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ini saya juga share bacaan dan doa ketika anak kita sakit panas:<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 21px;">بِسْمِ اللهِ الْكَبِيْرِ نَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ النَّارِ</span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bismillaahilkabiiri na'uudzubillaahil'azhiimi min syarrin 'irqin na'_'aarin wa min syarrinnaari<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar, kami berlindung kepada Allah yang maha Agung dari keringat yang bercucuran dan dari panasnya api neraka</span></span></i><br />
<i><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;"></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Melengkapi doa ini boleh dengan surat pendek Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas. Shalawat</span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px;"> thibbiyah juga baik dibacakan sambil perjalanan menuju RS.</span></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-39268913726290831732011-08-29T15:00:00.000-07:002011-08-29T15:00:37.772-07:00SUNNAT IED FITRI<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;"></span><br />
<div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif;"></span></div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif;"></span></div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">Beberapa hal mengenai shalat ied fitri mungkin nampak sederhana tapi luput dari perhatian kita. Misalnya:</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">- Shalat ied tidak didahului dengan iqamat atau adzan, tetapi Rasulullah SAW memerintahkan muadzzin mengatakan “الصلاة جامعة” Artinya <em>“Marilah shalat berjamaah (bersama-sama)”.</em></div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">- Tidak ada shalat sunat apapun sebelum shalat ied, Rasulullah SAW mencontohkannya demikian. Sayyidina Ali r.a. juga pernah melarang seseorang yang akan shalat sunat sebelum shalat ied walaupun itu tahiyyatul masjid.</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">- dll</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><br />
</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">Mari meriahkan dan sempurnakan Ied Fitri dengan sunah-sunah yang dicontohkan Nabi SAW:</div><ol style="padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;"><li>Mengeraskan bacaan takbir di rumah-rumah, jalan-jalan, mesjid, dan pasar. Mulai dari terbenam matahari pada malam hari raya ied Fitri hingga shalat ied Fitri.</li>
<li>Mandilah sebelum berangkat pergi shalat hari raya. Lalu kenakan pakaian terbaik kita dan gunakan wangi-wangian.</li>
<li>Makan sebelum pergi shalat ied Fitri. Nabi SAW tidak keluar di hari raya Ied Fitri hingga beliau makan terlebih dahulu.</li>
<li>Membaca takbir bersama-sama ketika telah tiba di lapangan, lalu mengerjakan shalat ied secara berjamaah.</li>
<li>Takbir 7x di rakaat pertama (termasuk takbiratul ihram) yaitu sebelum doa iftitah, dan takbir 5x di rakaat kedua yaitu sesudah takbir bangkit. Mengangkat kedua tangan pada tiap-tiap takbir sampai sejajar dengan kedua bidang bahu.</li>
<li>Jeda di antara tiap takbir-takbir tambahan, sekedar untuk memuji dan menyucikan asma Allah. Yaitu:</li>
</ol><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">“سبحان اللة والحمدللة ولاالة الا اللة واللة اكبر”</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">“maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar”</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><br />
</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">7. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap rakaat dilanjutkan pada rakaat pertama dengan surat al-A’la, dan pada rakaat kedua dengan surat al-Ghasyiyah. Rasulullah SAW pernah pula membaca surat Qaaf dan Al-Qamar.</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">8. Mendengarkan khatib membaca dua khutbah sesudah shalat ied.</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">9. Takbir 9x pada khutbah pertama dan takbir 7x pada khutbah kedua, antara keduanya diselingi dengan khatib duduk sebentar.</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">10. Jalur pulang shalat ied tidak melalui jalur yang sama dengan yang telah dilewati ketika pergi shalat ied</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><br />
</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;">Semua itu merupakan sunnat ied fitri, kerjakanlah dengan sepenuh hati sebagaimana Nabi SAW mengerjakannya, namun andaikata terlupa dalam pelaksanaannya maka tidaklah membatalkan shalat.</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><br />
</div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><em>Taqabbalallaahu minnaa wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaamakum, minal a’idin wal faidzin.</em></div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><em><br />
</em></div><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em;"><em>Ied Fitri hanya bagi mereka yang menjadi pemenang, semoga ibadah kita sebulan Ramadhan diterima.</em></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif;"><em>Selamat Melaksanakan ibadah Shalat Ied Fitri 1432 H</em></span><br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-37409460722778199542011-07-08T22:26:00.000-07:002011-07-08T22:26:39.799-07:00kenangan LISAN<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tak terasa tahun ini mereka sudah pada tuntas kuliah, periode 1999 sampai 2005 di Bandung siapa yang tidak kenal keluarga besar munsyid LISAN MAN 1 Bandung? beberapa tahun berbakti untuk almamater sebagai pelatih nasyid, membina jadi mentor anak-anak itu dari generasi ke generasi. Jadi teringat kerja keras di tahun-tahun terakhir, menyumbangkan puluhan trophy dan lebih dari 50 gelar juara untuk almamater dalam rentang waktu kurang dari 3 tahun, pekerja sosial dengan prestasi seperti itu rasanya akan cukup diingat dan akan jadi sumbangan yang istimewa untuk almamater. Yup, waktu itu tidak ada lagi yang harus dibuktikan, 2005 jadi tahun pensiun sang pelatih, sekaligus pembubaran paguyuban munsyid LISAN dari MAN 1 Bandung.</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Bd24H3mHENJyUXcAUzrIkQV5p9qpivd3oPgn3ppo59dEH8Y7yYHUScb62diPNzRu544xsXHLDaDp-bO3oITs1LBg7IwRoVZWZIMrOzrmb4WOmKwQ5qLuHdZ0OIrQOqSuhExegf1pQD8/s1600/180417_189649784401280_100000687789775_501585_5770222_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Bd24H3mHENJyUXcAUzrIkQV5p9qpivd3oPgn3ppo59dEH8Y7yYHUScb62diPNzRu544xsXHLDaDp-bO3oITs1LBg7IwRoVZWZIMrOzrmb4WOmKwQ5qLuHdZ0OIrQOqSuhExegf1pQD8/s320/180417_189649784401280_100000687789775_501585_5770222_n.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kini sudah 7 tahun pak guru fokus di kelas, tahun ini beberapa kali ada SMS & nelpon minta mulai latihan lagi, heheh.... anak muda memang sering mendramatisir periode keemasan mereka, sekarang zaman sudah berbeda, jawabannya selalu "tidak". Tapi kali ini berbeda, mereka dikumpulkan reunian khusus untuk ngisi acara hajat keluarga sendiri. Baiklah, ayo kita latihan!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-14910849387618917252011-05-25T20:53:00.000-07:002011-05-27T21:15:17.041-07:00PCMANAGER error run time<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Subuh 23 Mei 2010 buka hp, inbox sms tadi mlm jam 23 dari si abang boss javnet leuwipanjang, isinya: <i> </i></span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i>"bro, pcmanager error, tolongin dong, bla bla bla....". </i> </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Terjadi konflik batin nih, mau bantu ngurusin javnet atau bikin rapot... akhirnya konsisten ngerjain rapot, mikirnya bahwa si boss javnet itu kan jago komputer, jadi pasti tadi malam udah nemu solusinya sendiri atau dapet tips dari goggling. Sambil buka berkas-berkas rapot itu hp langsung mode browsing nyari FB inbox pagi dari tmn2, ternyata si abang javnet ngirim pesan desperate di wall FB, isinya: <br />
<i>"antum dimana dzak.....PCMAN ane error run time "76" karena dua kali mati komputer server....bingung dah di repair tetap gitu...di modify... reinstal tetap gitu.....huh bingung..............".</i></span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"></span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Banyak juragan warnet yang stress pas billing error, biasa dimanja billing bagus sih. </span><span style="font-size: x-small;">Deg deg, </span><span style="font-size: x-small;">kebayang operator2nya gak terlatih lakukan pencatatan transaksi secara manual dan ga punya excel yg dah diseting buat pencatatan billing, trus repot banget pas ada member yang mau login... Huff, ya udah deh, bismillah, smua berkas langsung masuk tas. Bremm.. bremm... gak sempat makan, motor dah dipacu ke leuwipanjang, tepat jam 6 dah nyampe depan jav.net.<br />
<br />
well, whats this? error run time "76". Langsung aja pak guru ngejalanin metode standar treatment </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>IdeMetode1:</b> backup smua database ke drive lain lalu repair software, prosesnya lancar dan tuntas tapi pas billing dijalankan ternyata jreeeeng: keluar lagi errornya. Gagal!<br />
<b>IdeMetode2:</b> Remove (uninstall) lalu reinstall. Prosesnya lancar dan tuntas tapi pas billing dijalankan ternyata keluar lagi errornya. Gagal lagi!<br />
<b>IdeMetode3:</b> Timpa instalasi yg baru itu (di folder program files) dengan backup-an billing lama. Prosesnya lancar dan tuntas tapi pas billing dijalankan ternyata masih keluar error run time "76". Gagal lagi!<br />
<b>IdeMetode4:</b> Ngambil PCMAN dari warnet lain yg masih berfungsi, si Abang langsung melesat dengan motor hondanya ke icon.net. bawa flashdisk. Duh dia gak nyadar ini udah waktunya pak guru brangkat ngantor! gak bakalan bisa diberesin sekarang, instal billing di salah satu PC client aja, biar nanti malam dilanjut lagi penanganan server. </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Nyalain PC 01, jebol security billing nya, jebol deepfreeze nya, lalu mulai setup billing. Ampuuuuuunn lemooot banget dan beberapa kali ngehang, ini ga bakalan sempat pindah ke PC lain. skip aja dan cari cara lain. Tenang, tenang, periksa lagi PC server, kali ini dengan tenang. Di desktop keliatan icon-icon baru, berarti seminggu terakhir ini operator masang game-game baru lumayan gede, semisal sims3, bukannya game2 gede gitu pas error biasanya ngaruh ke runtime? jangan2 itu msalahnya! coba deh, ini langkah terakhir sebelum pergi ngantor. </span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>IdeMetode5:</b> Restore windows setting ke kondisi beberapa hari yg lalu, si abang datang ketika PC lagi ngerestart, pak guru bilang "coba deh" sambil agak deg-deg an. Pas billing dijalankan ternyata.... EUREKAAA!!! berhasil! si abang cengar cengir bahagia, dan pak guru langsung pacu motor ke kantor, di absensi kantor tercatat rekor telat baru, 13 menit... absensi bulan ini terpaksa harus sama kualitasnya dengan bulan lalu. ikhlaskan.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-14205891052241755602011-05-21T03:12:00.000-07:002011-06-01T07:21:02.466-07:00RETARDASI MENTAL<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><div><span style="font-size: small;">Guru bingung ketika menangani anak atau murid dengan gangguan perkembangan merata di semua aspek?wajar, karena tidak jarang orangtuanya sendiri bingung dan hampir putus asa. Idealnya anak dibawa ke klinik tumbuh kembang anak. Ketika mendapat rujukan harus test IQ, ada apakah ini?</span><span style="font-size: small;"> Result bisa bervariasi tapi kasus orangtua menolak diagnosis klinik itu sudah bukan hal aneh. Penerimaan mungkin tidak akan begitu rumit ketika anaknya didiagnosis adalah high functioning, </span><span style="font-size: small;">disleksia atau ADHD. Tapi kesedihan dan keraguan seringkali jadi bagian sesi pembahasan hasil pemeriksaan jika resultnya adalah MR</span><span style="font-size: small;">. </span><span style="font-size: small;">kelapangan dalam hati kita harus tetap ada, karena dari situlah akan muncul harapan dan kemampuan untuk melihat hikmah dari berbagai sisi positif.</span></div></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Beberapa guru termasuk beruntung tidak mengalami fase "ragu" karena mendampingi langsung proses test dan menjadi fasilitator ngeprom muridnya menjalani tes griffith, akan banyak kesesuaian antara progres di sekolah dengan hasil pemeriksaan. Ketika klinik mengeluarkan result</span><span style="font-size: small;"> "Retardasi Mental" maka </span><span style="font-size: small;">kita yang sehari-hari berinteraksi dengan ABK akan </span><span style="font-size: small;">mendapatkan puzzle kunci dari sejumlah teka-teki gejala global delay yang diperlihatkan anak. Tapi bagaimana dengan orangtua yang tidak punya pengetahuan tentang itu? atau guru yang belum terdidik secara teoritis maupun praktis tentang jenis-jenis gangguan perkembangan? Baiklah, mari kampanyekan deteksi dini pemeriksaan gangguan perkembangan anak, karena dari deteksi dini akan lahir penanganan yang lebih efektif daripada setelah anak kepalang tumbuh lebih besar dalam penanganan keliru.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Browsing beberapa page <i>MERCK</i> dan CEC, ini beberapa informasi mendasar tentang Mental Retardasi (MR). Saya coba terjemahkan secara bebas (nggak pake google), bismillah. </span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.cec.sped.org/"><i>http://www.cec.sped.org</i></a><i> </i></span><span style="font-size: small;">dan </span><span style="font-size: small;"><a href="http://www.merckmanuals.com/"><i>http://www.merckmanuals.com/</i></a></span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2265995665948866678&postID=1420589105224175560" name="sec23-ch285-ch285a-1549a"></a></span><span style="font-size: small;">MR bukanlah kelainan medis yg spesifik seperti pneumonia atau radang tenggorokan, dan juga bukan gangguan kesehatan mental. Penyandang MR adalah orang yang memiliki fungsi intelektual dibawah rata-rata, kondisi ini membatasi kemampuan mereka dalam memenuhi/melakukan sejumlah aktifitas dalah kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi, membuat keputusan, bergaul, bersekolah, bekerja, dan kewaspadaan terhadap keselamatan diri.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">American Association on Mental Retardation (AAMR) pada tahun 2002 mendefinisikan mental retardation dalam AAMR reference manual on definition and terminology (Luckasson, Borthwick-Duffy, Buntinx, Coulter, Craig, Reeve, dkk) sebagai berikut:</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt;"><span style="font-size: small;"><i>Mental retardation is a disability characterized by significant limitations both in intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social, and practical adaptive skills.</i></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dengan demikian, penyandang<b> Mental retardasi</b> adalah orang yang memperlihatkan dua ciri utama:</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Keterbatasan intelligensi</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Keterbatasan <i>adaptive behavior</i><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2265995665948866678&postID=1420589105224175560" name="sec23-ch285-ch285a-1550"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small; line-height: 115%;">Di beberapa negara, istilah “Mental Retardasi” (MR) telah memicu stigma sosial yang tidak nyaman, karena itu sebagian dokter dan praktisi kesehatan kini mulai mengganti istilah itu dengan “intellectual disability” (ID).</span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Para penyandang MR ini bervariasi tingkat keterbatasannya. Dokter mengklasifikasi kemampuan intelektual mereka berdasarkan hasil test <i>developmental quotient</i> (DQ) dan <i>intelligence quotient</i> (IQ), atau berdasarkan tingkat support/dukungan yang dibutuhkan. Support untuk penyandang MR dapat dikategorikan menjadi sbb:</span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><i>intermittent,</i></span><span style="font-size: small;"> support minimal dan hanya pada waktu-waktu tertentu saja; </span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><i>limited,</i></span><span style="font-size: small;"> semisal program pendidikan satu hari di sebuah workshop;</span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><i>extensive,</i></span><span style="font-size: small;"> program harian semisal program rawat jalan;</span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><i>pervasive</i></span><span style="font-size: small;">. support penuh untuk semua aktivitas dalam kehidupan sehari-hari<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2265995665948866678&postID=1420589105224175560" name="sec23-ch285-ch285a-1551"></a></span></div><div class="mmpara" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika dilihat berdasarkan rata-rata tingkat IQ manusia, maka diprediksi sekitar 3% dari total populasi manusia adalah penyandang MR. Namun jika dilihat berdasarkan tingkat kebutuhan mereka akan bantuan, maka hanya sekitar 1% saja yang dianggap mengalami keterbelakangan kognitif.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">Tingkatan MR </span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(217, 217, 217); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Level</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(217, 217, 217); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Rentang IQ</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(217, 217, 217); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Kemampuan pra-sekolah (0 sampai 6 tahun)</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(217, 217, 217); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Kemampuan usia sekolah (6 sampai 20 tahun)</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(217, 217, 217); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Kemampuan usia dewasa (21 sampai tua)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">Mild</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">52-69</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">Dapat belajar<i> social and communication skills</i>; koordinasi motorik sedikit terganggu; sering tidak didiagnosa sampai usia sekolah</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">Akademis maksimal sampai kelas 6 dengan sejumlah pengulangan kelas; dapat mengembangkan <i>social skills</i> secara terbatas</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;">Mampu mempelajari <i>social and vocational skills</i> untuk <i>self-support</i>; membutuhkan bimbingan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Moderate</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">36-51</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Dapat bicara dan belajar berkomunikasi; <i>social awareness</i> rendah; <i>koordinasi motorik pas</i>-pasan; membutuhkan training <i>self-help</i></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">sebagian <i>social and occupational skills</i>; akademis sampai naik ke SD saja; dapat diajari jalan-jalan di tempat familiar</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Membutuhkan pekerjaan tanpa keterampilan tertentu, dalam seting yg dikondisikan; butuh bimbingan menjalani social dan ekonomi</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Severe</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">20-35</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Dapat mengucapkan beberapa kata; dapat belajar beberapa keterampilan<i> self-help</i>; <i>speech skills</i> terbatas; koordinasi gerak sangat rendah</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Dapat bicara dan belajar komunikasi; dapat diajari pola sederhana hidup sehat; butuh terapi perilaku</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Sedikit kemampuan merawat diri, butuh pengawasan ketat; dapat mengembangkan sedikit <i>self-protection skills</i> pada lingkungan terondisikan</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Profound</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">19 ke bawah</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Kognitif dan koordinasi motorik sangat terbatas;</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;">Beberapa koordinasi motorik; <i>communication skills</i> terbatas</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top"><div class="mmpara"><span style="font-size: small;"><i>self-care</i></span><span style="font-size: small;"> sangat terbatas; biasanya masih butuh <i>nursing care</i></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="mmfhead" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mereka ada di sekitar kita, baca referensi lengkapnya di situs <i>MERCK</i> dan di situs <i>CEC</i>, ayo kampanyekan deteksi dini untuk anak-anak berkebutuhan khusus.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-33118573272338275552011-05-06T05:52:00.000-07:002011-05-19T04:37:40.840-07:00ANAK USIA 2-3 TAHUN<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">KOGNITIF DAN PSIKO-SOSIAL ANAK USIA 2-3 TAHUN<br />
<br />
</span></b><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"></span></strong></div><div class="MsoNormal"><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">Ketika harus merancang program untuk anak dengan tingkat perkembangan setara anak 2 sampai 2,5 tahun, mungkin ini saatnya menengok ke 11 tahun yg lalu. Kuliah psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan, waktu itu </span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">teori</span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;"> perkembangan kognitif banyak </span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">mengacu ke</span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;"> PIAGET</span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">,</span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;"> sedangkan </span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">teori</span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;"> perkembangan psycho-sosial banyaknya dari </span></strong><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ERICK ERICKSON.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">PIAGET membagi usia perkembangan anak menjadi 4 tahapan, kalau melihat penggolongan ala tersebut maka usia 2-3 tahun jadi masa transisi dari tahap pertama ke tahap kedua. Check it out:</span></div><div class="MsoNormal"><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada usia 0-2 tahun, </span></strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">anak belajar dengan panca indranya, sangat termotivasi untuk menyentuh/memegang untuk tahu reaksi dari perbuatannya, <strong><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: normal;">karena itulah fase ini sering disebut </span></strong><strong><span style="font-family: Arial, sans-serif;">fase Sensori Motor</span></strong>. Mengajarkan konsep tidak cukup dengan bantuan gambar saja, melainkan harus dengan peragaan dan objek langsung yang bergerak seperti boneka dan dramatisasi. </span></div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada usia 2-7 tahun,</span></b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> anak menjadi 'egosentris' karena sulit melihat dari sudut pandang orang lain. Anak cenderung meniru orang di sekelilingnya. Mereka sudah mulai mengerti hukum kausalitas, namun masih belum mengerti cara berpikir yang kompleks sistematis, fase ini sering disebut <strong><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Pra-operasional</span></strong><b>.</b> Dalam menyampaikan konsep masih perlu menggunakan alat peraga.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHLxX5iQs7D_3U9LYpnKGPSqmrD3wCfXc5-l83XIKKgb-SGOf1Avt1rlNtaoqRQf54NSwKDYgUwVq9dn6WsQCTWr5GThBLl8lVfg7M8Qh8TzdQa-T58PpRRcwSCu76ur7blq0JkWDkHI/s1600/168171_1795752700786_1448780934_31905339_5324363_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHLxX5iQs7D_3U9LYpnKGPSqmrD3wCfXc5-l83XIKKgb-SGOf1Avt1rlNtaoqRQf54NSwKDYgUwVq9dn6WsQCTWr5GThBLl8lVfg7M8Qh8TzdQa-T58PpRRcwSCu76ur7blq0JkWDkHI/s320/168171_1795752700786_1448780934_31905339_5324363_n.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perkembangan <i>psycho-social</i> (perkembangan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan) ala ERICK ERICKSON kira-kira begini isinya: <strong><span style="font-weight: normal;">Pada usia 2-3 tahun terjadi perubahan ke arah antara Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu, fase ini disebutnya </span></strong>masa pemberontakan anak atau (sering dianggap) masa 'nakal'-nya, padahal ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), orangtua harus mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mentalnya. Anak sangat terpengaruh oleh perilaku orang-orang penting di sekitarnya (orang tua, guru, saudara). menjelang usia 4-5 tahun, anak akan sangat cerewet banyak bertanya dalam segala hal karena inisiatif dan idenya berkembang sampai pada hal-hal yang berbau fantasi.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Berkomunikasi dengan anak usia 2-3 tahun?</span></b><br />
</div><div class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><br />
</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0FGmpEjM8DlsGqlZS6YJZqATFEiXETyH-E1hvR0I4H2OI7eIqOrKV_yyrtA5Vz-enC3wL-FvqgLuW0fjkuKJ1zDb-1SlaMwi_m4bqlot1w8o5hrDFVjqMxGO7cT6DKWqvLBlP7eSxHVo/s1600/167121_1795750460730_1448780934_31905336_3535825_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;"></span></div><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQldV9QbmEZccNq4iYeZrLd7TxYTez_nSdoa7ybU0b8QOYZV5aZnil4fdK627QwkAtCtpdqqzEF7sjeHEpqseu26mQM2ex-keRnWN5PI6P24PR3LmvHaWsPEZRjGQaAAC-vKhAMEI_rcQ/s1600/168171_1795752660785_1448780934_31905338_4900870_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQldV9QbmEZccNq4iYeZrLd7TxYTez_nSdoa7ybU0b8QOYZV5aZnil4fdK627QwkAtCtpdqqzEF7sjeHEpqseu26mQM2ex-keRnWN5PI6P24PR3LmvHaWsPEZRjGQaAAC-vKhAMEI_rcQ/s320/168171_1795752660785_1448780934_31905338_4900870_n.jpg" width="240" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"></span>Tiap anak punya kecepatan perkembangan bahasa yang berbeda-beda, namun sebagian besar anak berusia 2 tahun dapat mengikuti arahan dan intruksi sederhana. Umumnya anak sudah memiliki 50-200 kosakata. Anak mulai menirukan apa yang ia dengar dan mulai mengkombinasikan kata-kata walaupun masih belum jelas. Pada usia 2,5 tahun, anak akan menguasai minimal 200 kosa kata. Ia juga akan dapat mengikuti intruksi tambahan seperti ”ambil buku di meja”. Anak akan lebih mengerti dan dapat berbicara dengan lebih jelas. Anak mulai menggunakan bahasa pada percakapan singkat, biasanya dalam bentuk pertanyaan-jawaban.</span></div><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQldV9QbmEZccNq4iYeZrLd7TxYTez_nSdoa7ybU0b8QOYZV5aZnil4fdK627QwkAtCtpdqqzEF7sjeHEpqseu26mQM2ex-keRnWN5PI6P24PR3LmvHaWsPEZRjGQaAAC-vKhAMEI_rcQ/s1600/168171_1795752660785_1448780934_31905338_4900870_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div></div><div class="MsoNoSpacing"><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0FGmpEjM8DlsGqlZS6YJZqATFEiXETyH-E1hvR0I4H2OI7eIqOrKV_yyrtA5Vz-enC3wL-FvqgLuW0fjkuKJ1zDb-1SlaMwi_m4bqlot1w8o5hrDFVjqMxGO7cT6DKWqvLBlP7eSxHVo/s1600/167121_1795750460730_1448780934_31905336_3535825_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a></div><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0FGmpEjM8DlsGqlZS6YJZqATFEiXETyH-E1hvR0I4H2OI7eIqOrKV_yyrtA5Vz-enC3wL-FvqgLuW0fjkuKJ1zDb-1SlaMwi_m4bqlot1w8o5hrDFVjqMxGO7cT6DKWqvLBlP7eSxHVo/s1600/167121_1795750460730_1448780934_31905336_3535825_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a></div></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Anak berusia 3 tahun akan mengembangkan antara 200-300 kata dan ia akan mulai mengabungkan kata-kata menjadi kalimat pendek, menggunakan bahasa secara baik, mencoba-coba merangkai kalimat, mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau memahami konsep-konsep.</span><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;">Sejak anak berusia 2 tahun, perbanyaklah melibatkan anak dalam permainan dan percakapan interaktif, ajak melihat-lihat buku, bernyanyi, bermain permainan kata-kata. insyaAllah waktu yang kita luangkan itu akan meningkatkan perbendaharaan katanya sekaligus memberinya kesempatan untuk melatih keterampilan mendengarkan. Ini contoh programnya:</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0FGmpEjM8DlsGqlZS6YJZqATFEiXETyH-E1hvR0I4H2OI7eIqOrKV_yyrtA5Vz-enC3wL-FvqgLuW0fjkuKJ1zDb-1SlaMwi_m4bqlot1w8o5hrDFVjqMxGO7cT6DKWqvLBlP7eSxHVo/s1600/167121_1795750460730_1448780934_31905336_3535825_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0FGmpEjM8DlsGqlZS6YJZqATFEiXETyH-E1hvR0I4H2OI7eIqOrKV_yyrtA5Vz-enC3wL-FvqgLuW0fjkuKJ1zDb-1SlaMwi_m4bqlot1w8o5hrDFVjqMxGO7cT6DKWqvLBlP7eSxHVo/s320/167121_1795750460730_1448780934_31905336_3535825_n.jpg" width="240" /></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><ul><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;">Minta anak bercerita mengenai kegiatan menarik yang sudah dilakukannya hari ini, atau kegiatan yang ingin dilakukan besok. Misalnya: ”tadi main lego sama kakak ya? Bikin apa de?”, “besok mau main lego lagi? membuat apa ya?”</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;">Bacakan buku favoritnya berulang-ulang, pancing anak melakukan pretend reading (pura-pura membaca buku), biarkan anak yang ’membacakan’ buku untuk Anda lalu berikan apresiasi positif</span></li>
</ul></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Kuatir dengan anak cadel? Cadel adalah proses yang biasanya akan hilang seiring pertambahan usianya asalkan lingkungan tidak ikut-ikutan cadel. Ada sebagian anak yang ditemukan sangat terlambat dalam perkembangan bahasanya, temuilah pakar tumbuh kembang anak, terapi wicara, psikolog anak, atau dokter anak untuk mendapatkan konsultasi, <i>assesment</i> dan penanganan terapi jika diperlukan.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-31996285823650760702011-02-20T11:07:00.000-08:002011-05-19T04:38:23.198-07:00HanyutMelepas hanyut 2 mutiara untuk haru dan bahagia yang luarbiasa. Bahgia sejati bukanlah ketika kita memperoleh yang terbaik, melainkan ketika memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan orang-orang yang kita sayangi. Untuk Brian sahabatku, mutiara yang selama ini memberikan semangat hidup. Untuk Novi adikku, mutiara yang selama ini memberikan ketentraman hati. Barakallaahu lakuma.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-27455078100688095842010-11-04T08:45:00.000-07:002011-05-19T04:38:23.198-07:00refleksi pertamaApa yang pertama dimuat di blog yang baru lahir ini ya? yang pasti harus karya yang ditulis pas "deep thinking". Deep thinking... deep thinking... Aha, <br />
<br />
Slasa 19 Oktober m'support GDE TK outdoor ke bonbin, stelah 2bulan brpisah dari anak-anak TK sekarang ada momen main bareng mreka, rammeee... menstimulasi anak sambil lihat binatang, bisa dibikin karyatulis yang paaanjang tentang bahagianya jadi pendidik. Tapi bukan yang itu, hari itu pas drop off ketemu bety di f.o TK, dia request wawancara tuk data penelitian kampus, butuh beberapa guru untuk jawab 5 pertanyaan tentang abad21, tapi guru SD yang "lagi break" ini pun ga apa jadi responden. Di sela ngantuk tadi mlm rekamannya coba diputar ulang dan tersadar ini sangat orisinil, ga ngutip atau baca referen dulu tapi asli beban di hati. so, here you are... refleksi pertama<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span> <br />
<div class="MsoNormal"><b>1.APA MAKNA ABAD21?</b></div><div class="MsoNormal">abad kemajuan, banyak perkembangan dalam peradaban meliputi gaya dan polahidup, cara berfikir, sistem interaksi, dll. Kemudahan dan kebebasan yang butuh tanggung jawab, sehingga buat saya makna abad 21 adalah abad penuh tanggungjawab</div><div class="MsoNormal"><b>2. APA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI ABAD21?</b></div><div class="MsoNormal">banyak pengembangan baru yang pada dasarnya semua bersifat netral atau ambivalen, seperti pisau bermata dua, bisa positif dan bisa negatif untuk peradaban. </div><div class="MsoNormal"><b>KEUNTUNGANNYA?</b> makin banyak kemudahan untuk manusia: komunikasi semakin luas, mobilitas kita semakin cepat, produktifitas kegiatan manusia semakin tinggi, akses informasi semakin mudah, eksplorasi lebih leluasa.</div><div class="MsoNormal"><b>kalau KERUGIANNYA?</b> makin banyak godaan untuk manusia: dimanjakan teknologi sehingga jadi malas, kita jadi permisif dengan hal-hal diluar kewajaran dan jadi tidak waspada, memicu mental hedonis materialistis, mengurangi tata nilai, globalisasi menggusur kebudayaan dan kearifan lokal sampai punah, perbedaan manusia berkurang, kemajuan watak cenderung tertinggal oleh kemajuan teknologi.</div><div class="MsoNormal">Abad 21 bisa jadi peluang keuntungan dan bisa jadi resiko kerugian. Peluang Keuntungan jika dijalani oleh manusia yang bijak dan matang, tapi akan jadi abad kehancuran jika dijalani manusia yang sebaliknya. Baik buruknya tergantung bagaimana pribadi manusia yang menjalani abad 21 ini</div><div class="MsoNormal"><b>3.BAGAIMANA VISI ANDA TENTANG ANAK DAN REMAJA ABAD 21?</b></div><div class="MsoNormal">Anak dan remaja kita hidup di era serba canggih, semua kecanggihan diarahkan untuk mengawal manusia hidup sesuai fitrahnya. Anak dari kecil sudah haus ilmu, pembelajar tangguh, tumbuh bersama orangtua yang berwawasan pendidikan dan tahu tahapan perkembangan. Anak jadi lebih sehat dari kita, lebih cerdas dari kita. Saat mereka remaja, disupport berbagai teknologi yang membantu melakukan riset, sudah produktif berkarya dengan pola fikir lebih tinggi dan lebih bijak dari kita. Manusia yang tumbuh dalam rasa aman dan nyaman, dalam fitrahnya sebagai pembelajar.</div><div class="MsoNormal">Tapi kalau saya ukur dan ramalkan apa yang akan terjadi, Indonesia adalah negara yang akan hancur karena di abad21 sangat kontras perbedaan manusia yang unggul dengan yang terbelakang, bangsa kita tidak siap dengan kemajuan peradaban. Coba lihat kondisi anak dan remaja kita aktual seminggu terakhir ini; SD bunuh diri, SMP membunuh karena putus cinta, anak-anak SMU kita minggu lalu bawa golok di jalanan dan membacok anak smu lain, mahasiswa kita kemarin demonstrasi penuh kekerasan. Mereka yang kacau ini kelak akan menjadi orangtua yang punya anak cucu, keturunannya akan menjadi anak dan remaja abad 21. hasilnya? manusia abad21 yang linglung hidup di abad kehancuran. Setiap saat bisa melihat indahnya abad21 yang ada di tempat lain; serba syurga, serba indah, seperti menonton televisi tapi mereka menontonnya dari neraka abad 21. Dibesarkan oleh orangtua yang penuh masalah dan tidak mengajarkan kemanusiaan. </div><div class="MsoNormal">Indonesia belum siap dengan kemajuan peradaban. Buktinya? kenapa pns kesulitan mengupgrade keterampilan dasar berkomputer? kenapa guru indonesia (di provinsi paling beradab ini) banyak belum bisa MS-Word? dan apa yang terjadi ketika konversi kompor minyak tanah dengan kompor gas? wah kacau balau semua ketika indonesia berusaha mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan zaman di indonesia tidak diciptakan tetapi diimpor, kita tidak menempuh milestones yang seharusnya untuk memasuki abad 21, kita tidak hidup sesuai fitrah, makanya kita akan hancur kalau progres buruk ini berlanjut.</div><div class="MsoNormal"><b>4. SKILL APA YANG DIBUTUHKAN DI ABAD 21?</b></div><div class="MsoNormal">ini yang selama ini jadi beban fikiran saya, tentang anak-anak dan remaja kita yang berkarya di dunia internasional. Ada juara fisika, juara matematika, juara riset atau olimpiade apalah... tapi itu mercusuar, sama sekali tidak representatif menggambarkan anak-anak indonesia. Orang datang ke indonesia mengira anak-anak itu adalah hasil produksi peradaban indonesia, dan ternyata salah, mereka itu (yang berprestasi) hanya anomali, anak-anak indonesia tidak seperti itu. Anak2 kita adalah seperti yang saya sebutkan di jawaban nomor 3 tadi.</div><div class="MsoNormal">Coba fikir, bagaimana caranya supaya anak2 kita mampu memasuki abad21 dengan lebih baik? bagaimana mengehentikan reaksi berantai perusakan ini? apakah dengan cara misalnya dari TK sudah belajar komputer? atau dengan cara dicetak sejak kecil dengan pembelajaran berteknologi masa depan? atau dipersiapkan sekolah di luar negeri? atau dari kecil diajarkan berbagai bahasa untuk menghadapi globalisasi? bukan, bukan seperti itu. Yang harus dilakukan adalah mengajarkan anak2 kita untuk mau mengembangkan peradaban ini melalui milestones yang tepat, bukan dengan cara instant, itu <b>satu</b>, bahwa semuanya ada tahapannya. <b>Dua</b>, ajarkan anak2 dan remaja bangsa ini tentang patriotisme dan cinta karya bangsa sendiri. Jadi kalau ada karya positif yang lahir dari tangan anak bangsa kita, jadikan reaksi berantai, caranya? dukung dan sosialisasikan, pakai itu sebagai umpan tuk memancing hal2 positif lainnya yang akan lahir dari anak2 yg lain. <b>Tiga </b>(dan <b>empat</b>)<b>,</b> latih anak & remaja kita untuk hanya memakai teknologi tepat guna, bukan mengejar trend, buang jauh-jauh sikap konsumtif, dan jangan mau dilabel jago impor. <b>Terakhir</b>, yang saya fikirkan adalah melatih sikap istiqamah-tawakal, teguh, Karena di abad21 tantangan terbesarnya adalah selimut kebebasan-toleransi-hak, padahal semuanya palsu, padahal itu penghancuran jahat terhadap jiwa dan nasib anak bangasa ini.</div><div class="MsoNormal">bagaimana dengan skill? satu2nya skill penting adalah learning skill. Kita tidak bisa mengajarkan apa yang kita punya sekarang dengan harapan di masa depan akan tetep seperti ini. Tidak, tidak, kita harus siapkan anak anak kita menghadapi zaman yang lebih tinggi, jadi yang paling dibutuhkan adalah learning skill. Learningskill yang saya maksud ini bukan sedangkal yang ada di ensiklopedi atau teori2 belajar tentang kemampuan menganalisis-mengerti-meramalkan- mengendalikan, tapi yang saya maksud learning skill adalah yang...(berfikir keras).. bermakna! Lihat dalam ajaran islam… belajar dengan niat belajar saja tidak ada pahalanya, yang ada pahalanya itu belajar karena Allah dan pembelajaran berbasis maslahat, nah yang seperti itulah yang saya maksud learning skill sejati. learning skill yang lebih ke merasakan... memperbaiki… dan meningkatkan</div><div class="MsoNormal">Nanti si anak akan otomatis membutuhkan dan mempelajari sendiri skill-skill yang dibutuhkan dalam perjalanan kehidupannya, kita hanya perlu menyediakan semua yang dibutuhkannya, anak tidak menjadi objek yang kita paksa berkembang dan diisi dengan skill yang kita kira akan ada di abad 21. Bagaimana dengan skill komputer, bahasa, dsb? ya itu perlu diajarkan tapi harus dengan kesadaran bahwa di masa depan itu sudah kadaluarsa, dan kesadaran itu harus mewarnai cara kita mengajar.</div><div class="MsoNormal"><b>5. apa yang sudah dilakukan?</b></div><div class="MsoNormal">semua yang di nomor4. Semua pembelajaran baik itu pelajaran komputer, seni, olahraga, apalagi agama, yang saya lakukan adalah pembelajaran karakter, sikap. Bagaimana dengan skill yg harus dikuasai? skill melempar bola atau hafal surat? Itumah bukan esensi dari studi, anak secara alami akan mengembangkan sendiri ilmu yang dibutuhkannya. Intinya adalah karakter, bagaimana anak mau menjadi pembelajar. Yang saya lakukan di kelas adalah membuat mereka menyadari apa yang perlu mereka pelajari, bukan saya menjejalkan semua ilmu yang saya fikir harus mereka pelajari. </div><div class="MsoNormal">Dalam mindset saya, semua ilmu itu pada hakikatnya adalah untuk mencari kebenaran, jadi semua yang belajar itu sebetulnya sedang mencari kebenaran. Yang Saya lakukan hanya memberikan pemahanan kepada anak bahwa mereka sedang mencari kebenaran, mencari makna dari hidup mereka, jawaban dari berbagai aspek hidup mereka. Dan subhanallah, ternyata fitrah menjadi pembelajar itu selalu ada pada diri setiapanak. Seandainya setiap manusia dibentuk sejak kecil dengan karakter pembelajar dan mencari kebenaran untuk mengamalkan kebenaran itu maka abad 21 adalah abad yang sangat cerah menjadi surga untuk peradaban manusia.</div><div class="MsoNormal">Saya tidak menafikan kemajuan teknologi, malah saya disini melakukan reformasi teknologi guru dan kurikulum anak. Kurikulum? Kurikulum SD yang saya buat 4 tahun yang lalu di sini kls I SD menggambar (dan ngetik) di MSpaint -Kelas II MSword, kelas III membuat presentasi beraudioa dan animasi sederhana, kelas IV desain publisher, itu melampaui standar TIK zaman 4 tahun yang lalu, kan artinya sudah lama saya ada konsern luarbiasa dengan teknologi. Tapi itu bukan esensinya, jangan sampai kita membentuk anak kita sebagai robot, penuh dijejali teknologi tetapi tidak menyampaikan spirit abad 21; semangat berkarakter, manusia dengan tatanilai yang tinggi, yang faham dan konsern kepada fitrah manusia. Peradaban tinggi bukan dilihat dari teknologi saja tetapi oleh way of life, isinya-spiritnya adalah karakter. Apapun pelajarannya, isinya adalah semangat abad 21: semangat kebaikan-kemajuan-kemanusiaan<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAi2-JQT1xQoNaulL9Nfi9NgKKZPQKwOSMrztkdkPx24OtXvouHU9fUhPTISPUH7xlq8HhrYatyIPIOcF7B_31F0Wk7vrrd8ji35iqRJ0i-JDmCFVEFtpX_xUxAaqOH8M7anzL3dCfoxc/s1600/refleksi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAi2-JQT1xQoNaulL9Nfi9NgKKZPQKwOSMrztkdkPx24OtXvouHU9fUhPTISPUH7xlq8HhrYatyIPIOcF7B_31F0Wk7vrrd8ji35iqRJ0i-JDmCFVEFtpX_xUxAaqOH8M7anzL3dCfoxc/s320/refleksi.jpg" width="319" /></a></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2265995665948866678.post-61833518224597715142001-08-18T08:28:00.000-07:002011-08-18T08:41:14.256-07:00TEMBOK KELAS"Ayo ibu dan bapak guru! ini pertanyaannya, <b>coba pejamkan mata dan bayangkan diri anda 5 tahun ke depan."<br />
</b>Sebuah pertanyaan yang klise tapi menyentak, setiap bertemu pertanyaan itu biasanya diikuti terjadi perubahan besar dalam ketenangan hidup, akan semakin menukik tajam atau malah semakin menanjak terjal. 15 tahun ini berjalan dan masih satu gambar yang sama ketika mata dipejamkan untuk menjawab pertanyaan itu, yaitu berada di sebuah lingkungan pendidikan dan memimpin anak-anak.<br />
<br />
Sejak kapan mulanya? entah, sangat personal, seakan sejak awal sudah mengalir dalam darah. Digali lebih jauh kenangan masa kecil dan jadi teringat almarhumah, bu Amah wali kelas semasa SD kelas 1 tahun 1998. Teman-teman di kelas waktu itu sangat nakal terutama setiap pelajaran mengarang karena mereka anggap membosankan, padahal sangat menyenangkan karena kita sering menuliskan cerita tentang diri kita di masa depan. Anak ini selalu mendapat nilai paling besar dalam mengarang dan cita-cita, bu Amah sering membaca karangannya dengan wajah yang menyenangkan, anak yang tanpa sadar selalu memilih tema yang sama, menjadi guru. Mengalir begitu saja, ringan seringan menarik dan mengeluarkan nafas.<br />
<br />
21 Juli 2011, adakah bedanya? masih diminta membayangkan masa yang akan datang, tapi kali ini konteks pertanyaannya sudah sangat spesifik, yaitu diminta membayangkan kegiatan kita yang notabene sebagai guru, dan kali ini tidak usah diucapkan di lisan tapi diceritakan dalam goresan gambar di kertas putih. Dan mulailah pulpen menari di kertas putih, memaksa fikiran mengawang-ngawang mengusir jauh si logis idealis dan si detil perencanaan yang selalu menghambat kreatifitas.<br />
<br />
Ini dia, sketsa lapisan dasarnya adalah seorang guru di sebuah tempat yang hijau segar luas cerah bebas. Lalu tiba2 pulpen menarikan coretan lapisan sketsa diatasnya adalah gambar bertebaran mainan. Satu kali menghela nafas lalu pulpen menarikan lapisan terakhirnya, adalah papan tulis, karpet, kursi, meja, dan... tembok. tembok? ya, tembok aneh transparan yang terlihat sangat kontras dengan gambar lainnya.<br />
<br />
Sisa waktu masih ada beberapa menit tapi pulpen mematung menolak menari. Mata hanya menatap gambar itu sampai waktunya habis, berusaha menafsir. Satu persatu guru mendapat giliran sharing menceritakan gambarnya, giliran sudah semakin mendekat, ratusan wajah murid berkelebat cepat, beberapa saat sebelum giliran sharing tiba lalu barulah keluar kalimat ini: <br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"GURU MASUK KE KELAS ADALAH DUNIA MASUK KE KELAS. IA MEMBEBASKAN HATI DAN FIKIRAN ANAK DARI BATAS-BATAS TEMBOK YANG MENGELILINGI MEREKA DI KELAS."</span>Unknownnoreply@blogger.com0